Jumat, 27 Januari 2017

MEMAHAMI FOTOGRAFI

F0T0GRAFI
v  Fotografi (Photography): Bahasa Yunani.
§  Photos: Cahaya
§  Graphien: Menggambar
v  Fotografi: menggambar objek dengan menggunakan cahaya .

Prinsip Kerja Kamera
v  Cahaya masuk ke kamera melalui lensa.
v  Objek yang akan diambil gambarnya dapat dilihat di viewfinder.
v  Pada kamera analog cahaya tersebut digunakan untuk membakar film.
v  Pada kamera digital cahaya diterima oleh sensor yang kemudian diubah ke data digital. Data tersebut kemudian disimpan pada media penyimpan seperti SD card, CF, MMC, dll.

Macam-Macam Kamera

1.      Kamera Pocket
v  Kamera Point and Shoot.
v  Dimensi Kecil dan Praktis.
v  Fasilitas: Zoom, LCD putar, Video, dst.

2.      Kamera SLR
v  Single Lens Reflex: mencegah efek paralax.
v  Parameter setting:
§  Shutter Speed – Kecepatan Rana.
§  Aperture – Bukaan Diafragma.
§  Focus
v  Memiliki banyak fasilitas pendukung: Berbagai jenis lensa, filter, dll.


Contoh Kamera SLR:



Range Finder
v  Kamera Point and Shoot, lensa tetap.
v  Setting: Shutter Speed, Aperture dan Fokus.
v  Dapat menggunakan filter.



Medium Format
v  Mirip SLR namun film lebih besar (120 mm)
v  Biasa digunakan untuk pemotretan still life (benda tidak bergerak), untuk keperluan bisnis iklan dan majalah yang membutuhkan gambar yang besar. 


Kamera Large Format
v  Disebut view camera. Film 4x5 inch atau 8x10 inch.
v  Digunakan untuk media cetak dengan ukuran sangat besar dengan kualitas sangat bagus.
v  Umumnya digunakan untuk keperluan khusus, seperti: foto udara dan foto arsitektur dengan jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi.


v  Contoh Kamera Large Format:


Kamera Instan
v  Unggul dalam kecepatan menghasilkan gambar.
v  Tidak perlu proses cuci cetak film.
v  Tidak memiliki klise sehingga tidak bisa dicetak ulang.

Aksesoris Kamera
Lensa
v  Lensa adalah ujung tombak dari kamera, baik tidaknya gambar hasil pemotretan tergantung kualitas lensa.
v  Ketajaman detail, kontras dan kualitas warna sangat dipengaruhi oleh kualitas lensa.
a.      Lensa Standart
Dinamakan lensa standar karena lensa ini memiliki fokus yang sesuai dengan pandangan mata manusia.
Sudut pandang lensa ini sama dengan sudut pandang mata manusia, Jadi tidak menjauhkan obyek maupun mendekatkan objek.
Fokus pada lensa standar adalah 50 mm.

Lensa Standar 50 mm f/1.8


b. Lensa Sudut Lebar
v  Lensa sudut lebar disebut dengan Wide Angle Lens.
v  Dapat menangkap obyek lebih banyak.
v  Dengan menggunakan lensa ini maka obyek menjadi lebih jauh dan mengecil.
v  Fokus pada lensa ini adalah 17 mm, 20mm, 24mm, 28mm dan 35mm.
Lensa Wide Angle 35 mm f/2
c.       Mata Ikan
v  Lensa mata ikan dinamakan juga Fish Eye Lens.
v  Bentuk dari lensa ini yang memiliki permukaan yang sangat cembung seperti mata ikan koki yang melotot.
v  Memiliki titik fokus yang begitu pendek yaitu 14 mm, 15 mm atau 16 mm.
Lensa Fish Eye 14 mm f/2.8

d.      Lensa Tele
v  Lensa ini dapat menangkap dan mendekatkan jarak obyek.
v  Dengan menggunakan lensa tele obyek yang jauh dapat terlihat lebih dekat.
v  Bayangkan jika harus motret singa dari jarak 2 meter karena hanya menggunakan lensa standar.

Lensa Tele 300mm f/2.8

e.      Lensa Zoom
v  Lensa zoom adalah lensa yang sangat populer karena kepraktisannya.
v  Dengan memiliki sebuah lensa zoom itu sama artinya dengan memiliki beberapa buah lensa, karena kemampuan lensa ini yang dapat merubah titik fokusnya.
v  Ukuran lensa zoom bervariasi seperti 28-80mm, 35-70, 80-200mm, 70-300mm.
Lensa Zoom 70-300mm f/3.5-f/5.6.
Tripod
v  Tripod atau bisa disebut juga kaki tiga, adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menahan getaran pada kamera.
v  Fotopun akan tetap tajam dan indah walau menggunakan speed yang lambat.
v  Selain tripod Monopod memiliki fungsi yang hampir sama dengan tripod, namun hanya memiliki satu kaki jadi kita masih harus tetap memegangnya.
v  Monopod hanya menghindari getaran secara vertikal.



Filter
v  Filter dipasang di bagian depan lensa, dibuat dari kaca bermutu tinggi.
v  Dalam dunia fotografi filter ada berbagai macam jenisnya, mulai dari yang hanya berfungsi memperindah gambar, sampai dengan yang dapat memberikan efek-efek khusus pada foto.
v  Salah satu filter yang dianjurkan untuk selalu dipasang pada kamera adalah type A1 Skylight atau UV. Disamping dapat melindungi lensa dari goresan, karena filter ini sifatnya yang netral dan tidak merubah warna aslinya.
Contoh Filter:
v  Polarizing: memberi efek warna langit menjadi lebih pekat dan warna permukaan air menjadi lebih bening.
v  Diffusion atau disebut juga Soft Focus memberikan efek yang lembut pada foto, filter ini biasa digunakan pada saat pengambilan closeup.
v  Cross Screen yang memberikan efek bintang pada lampu.





Blitz
v  Flash, Lampu Kilat atau orang biasanya menyebutnya Blitz, adalah sebuah alat yang dapat memberikan cahaya buatan.
v  Digunakan pada saat memotret pada kondisi kurang cahaya, seperti di dalam ruangan, ditempat yang gelap, malam hari.
v  Blitz dapat juga digunakan pada tempat tempat yang terang dengan tujuan tertentu.



Menggunakan Kamera

Peralatan yang digunakan:
v  Kamera Nikon D80.
v  Lensa Zoom.
v  Baterai Kamera.
Secure Digital (SD) Card.
Prosedur Praktikum:
v  Memasang Lensa zoom.
v  Memasang Baterai.
v  Memasang SD Card.
v  Dasar Operasi Kamera.

ILMU PHOTOGRAPHY
J  Mengatur intensitas cahaya dengan merubah :
            1.         kombinasi ISO / ASA (ISO Speed)
            2.         Diafragma (Aperture)
            3.         Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO,
Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai
Eksposur (Exposure)

Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO
Sejarah Penemuan Fotografi
v  Pada abad ke-5 seorang pria bernama Mo Ti
v  Pada abad ke-10, Ibn Al Haitam
v  Pada abd ke-15, Leonardo da Vinci
v  (1727) Heinrich Schulze meneliti mengenai cahaya
v  (1802) Thomas Wedgwood menemukan juga hal serupa
v  1826 Joseph Nicephore Niepce menemukan warna hitam permanen
v  Louis Daguerre, melanjutkan percobaan Joseph Nicephore
v  Perjuangan Louis Daguerre menghasilkan sebuah foto pertama dalam sejarah manusia.
PERBEDAAN DAN PRINSIP
v  Perbedaan antara kamera analog dan digital hanya berbeda pada media perekam dan beberapa instrumen lainnya
v  Prinsip pemotretan pada dasarnya adalah pencahayaan, pemahaman tentang kepekaan akan cahaya, dan komposisi cahaya
Sejarah Penemuan Fotografi
Pada abad ke-15, Leonardo memanfaatkan fenomena alam yaitu :
            CAMERA OBSCURA
Camera  = kamar
Obscura = gelap
            berupa sebuah kamar gelap dengan satu dindingnya ada sebuah lubang
Perkembangan Camera
Perkembangannya camera di berbagai bidang yaitu
v  Sinematografi
v  Pendidikan
v  Kedokteran
v  dan bahkan sampai pada bidang sistem pertahanan dan keamanan
Jenis-jenis Camera
v  Sebagian jenis camera yaitu
v  Pocket/compact
v  Rangefinder
v  Viewfinder


Prinsip
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Jenis-Jenis Film
Sedangkan berdasarkan jenisnya,film dibagi menjadi lima macam, yaitu:
*Film negatif hitam-putih
*Film negatif warna
*Film positif warna (reversal / color slide)
*Film x-ray
*Film instan

Macam-Macam Kepekaan Terhadap Cahaya
Berdasarkan tingkat kepekaannya terhadap cahaya, film terbagi dalam empat macam, yaitu:
*Film dengan tingkat kepekaan lamban
*Film dengan tingkat kepekaan sedang
*Film dengan tingkat kepekaan tinggi
*Film dengan tingkat kepekaan sangat tinggi
Jenis-Jenis Kamera
  1. Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.
  2. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.
  3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem.
  4. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium.
  5. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium. Kamera manual dan kamera otomatis.
  6. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya.     Lensa      tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
  7. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.
  8. DSLR. Digital SLR.
Lensa, mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum
  1. Kamera digital. Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film.
CONTOH JENIS KAMERA
KAMERA OBSUCURA



tahun               : 1680
Fungsi              : Kamera refleks pertama baru berfungsi untuk menggambar.


KAMERA MAMMOTH



Tahun : 1900
Ukuran : 1.400 Pon
Berat Lensa : 500 Pon


KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR)
Booming tahun : 1950-2010
Keunggulan     : dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya.

Tips-Tips dasar dalam 
Fotografi
1.    Maksimalkan Depth of Field (DoF)
2. Gunakan tripod dan cable release
3. Carilah Focal point atau titik focus
4. Carilah Foreground (FG)
6. Carilah Garis/ Lines/ Pattern
7. Capture moment & movement
8. Bekerja sama dengan alam atau cuaca
9. Golden Hours & Blue hours

Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Sebuah pendekatan konsep normal dari sebuah landscape photography adalah "tajam dari ujung kaki sampai ke ujung horizon".
. Gunakan tripod dan cable release
Akibat dari semakin lebarnya DOF yang berakibat semakin lamanya exposure, dibutuhkan tripod untuk long exposure untuk menjamin agar foto yang dihasilkan tajam. Cable release juga akan sangat membantu. Jika kamera memiliki fasilitas untuk mirror-lock up, maka fasilitas itu bisa juga digunakan untuk menghindari micro-shake akibat dari hentakkan mirror saat awal.

Carilah Focal point atau titik focus



Titik focus disini bukanlah titik dimana focus dari kamera diletakkan, tapi lebih merupakan titik dimana mata akan pertama kali tertuju (eye-contact) saat melihat,titik focus atau lebih sering secara salah kaprah disebut POI (Point of Interest).
         Focal point pada contoh foto dibawah adalah pada 
 orang berperahu disisi kiri
         Focal point adalah pada matahari danpantulannya di  sawah.
Focal point adalah petani dan kerbaunya.

Carilah Foreground (FG)



Foreground bisa menjadi focal point bahkan menjadi POI (Point of Interest) dalam foto landscape anda.
Oleh sebab itu carilah sebuah FG yang kuat. Kadang sebuah FG yang baik menentukan "sukses" tidaknya sebuah foto landscape, terlepas dari bagaimanapun dasyatnya langit saat itu.
Sebuah object atau pattern di FG bisa membuat "sense of scale" dari foto landscape kita.
Contoh Gambar Foreground



6. Carilah Garis/ Lines/ Pattern

Contoh Garis/ Lines/ Pattern
Hanya dengan seringnya melakukan hunting atau photo trip, kita akan terbiasa melihat lines?shape dan pattern yang terkadang tersamarkan atau berbaur dengan alam atau lingkungannya. Angle dan komposisi dapat memperkuat sebuah leading lines atau shape yang ada.
Foto kiri : lines
Foto kanan : pattern 
Sebuah garis atau pattern bisa membuat /menjadi focal yang akan menggiring mata untuk lebih jauh mengexplore foto landscape anda. Kadang leading lines atau pattern tersebut bahkan bisa menjadi POI dari foto tersebut. 
Garis atau pattern bisa berupa apa saja, deretan pohon, bayangan, garis jalan,tangga, tepi danau/laut,dst.

7. Capture moment & movement
Foto landscape tidak harus mengambarkan sebuah pemandangan luas, tapi sebuah isolasi detail, baik object yang statis maupun yg secara dinamis bergerak, bisa menjadi sebuah subject dari sebuah foto landscape.

8. Bekerja sama dengan alam atau cuaca
Sebuah scene dapat dengan cepat sekali berubah. Oleh sebab itu menentukan kapan saat terbaik untuk memotret adalah sangat penting.
            Selain kesabaran dalam "menunggu" moment, kesiapan dalam setting peralatan dan kejelian dalam mencari object dan Focal Point seperti awan, ROL (ray of light), pelangi, kabut, dll.


9. Golden Hours & Blue hours
Golden hours adalah saat, biasanya 1-2 jam sebelum matahari terbenam (sunset) hingga 30 menit sebelum matahari terbenam, dan 1-3 jam sejak matahari terbit, dimana "golden light" atau sinar matahari akan membuat warna keemasaan pada object.
Selain itu, saat golden hours juga akan membuat bayangan pada object, baik itu pohon, atau orang menjadi panjang dan bisa menjadi leading lines.



VIDEO TUTORIAL PENGGUNAAN KAMERA DIGITAL







B