F0T0GRAFI
v Fotografi (Photography):
Bahasa Yunani.
§ Photos: Cahaya
§ Graphien: Menggambar
v Fotografi: menggambar objek
dengan menggunakan cahaya .
Prinsip Kerja Kamera
v Cahaya masuk ke kamera melalui
lensa.
v Objek yang akan diambil
gambarnya dapat dilihat di viewfinder.
v Pada kamera analog cahaya
tersebut digunakan untuk membakar film.
v Pada kamera digital cahaya
diterima oleh sensor yang kemudian diubah ke data digital. Data tersebut
kemudian disimpan pada media penyimpan seperti SD card, CF, MMC, dll.
Macam-Macam Kamera
1.
Kamera Pocket
v Kamera Point and Shoot.
v Dimensi Kecil dan Praktis.
v Fasilitas: Zoom, LCD putar,
Video, dst.
2.
Kamera SLR
v Single Lens Reflex: mencegah efek paralax.
v Parameter setting:
§ Shutter Speed – Kecepatan Rana.
§ Aperture – Bukaan Diafragma.
§ Focus
v Memiliki banyak fasilitas
pendukung: Berbagai jenis lensa, filter, dll.
Contoh Kamera SLR:
Range Finder
v Kamera Point and Shoot, lensa
tetap.
v Setting: Shutter Speed,
Aperture dan Fokus.
v Dapat menggunakan filter.
Medium Format
v Mirip SLR namun film lebih
besar (120 mm)
v Biasa digunakan untuk
pemotretan still life (benda tidak bergerak), untuk keperluan bisnis iklan dan
majalah yang membutuhkan gambar yang besar.
Kamera Large Format
v Disebut view camera. Film 4x5
inch atau 8x10 inch.
v Digunakan untuk media cetak
dengan ukuran sangat besar dengan kualitas sangat bagus.
v Umumnya digunakan untuk
keperluan khusus, seperti: foto udara dan foto arsitektur dengan jarak dekat
tanpa menimbulkan distorsi.
v Contoh Kamera Large Format:
Kamera Instan
v Unggul dalam kecepatan
menghasilkan gambar.
v Tidak perlu proses cuci cetak
film.
v Tidak memiliki klise sehingga
tidak bisa dicetak ulang.
Aksesoris Kamera
Lensa
v Lensa adalah ujung tombak dari
kamera, baik tidaknya gambar hasil pemotretan tergantung kualitas lensa.
v Ketajaman detail, kontras dan
kualitas warna sangat dipengaruhi oleh kualitas lensa.
a.
Lensa Standart
Dinamakan lensa standar karena lensa ini memiliki
fokus yang sesuai dengan pandangan mata manusia.
Sudut pandang lensa ini sama dengan sudut pandang mata
manusia, Jadi tidak menjauhkan obyek maupun mendekatkan objek.
Fokus pada lensa standar adalah 50 mm.
Lensa Standar 50 mm f/1.8
b. Lensa Sudut Lebar
v Lensa sudut lebar disebut
dengan Wide Angle Lens.
v Dapat menangkap obyek lebih
banyak.
v Dengan menggunakan lensa ini
maka obyek menjadi lebih jauh dan mengecil.
v Fokus pada lensa ini adalah 17
mm, 20mm, 24mm, 28mm dan 35mm.
Lensa Wide Angle 35 mm f/2
c.
Mata Ikan
v Lensa mata ikan dinamakan juga
Fish Eye Lens.
v Bentuk dari lensa ini yang
memiliki permukaan yang sangat cembung seperti mata ikan koki yang melotot.
v Memiliki titik fokus yang
begitu pendek yaitu 14 mm, 15 mm atau 16 mm.
Lensa Fish Eye 14 mm f/2.8
d.
Lensa Tele
v Lensa ini dapat menangkap dan
mendekatkan jarak obyek.
v Dengan
menggunakan lensa tele obyek yang jauh dapat terlihat lebih dekat.
v Bayangkan
jika harus motret singa dari jarak 2 meter karena hanya menggunakan lensa
standar.
Lensa
Tele 300mm f/2.8
e.
Lensa Zoom
v Lensa zoom adalah lensa yang
sangat populer karena kepraktisannya.
v Dengan memiliki sebuah lensa
zoom itu sama artinya dengan memiliki beberapa buah lensa, karena kemampuan
lensa ini yang dapat merubah titik fokusnya.
v Ukuran
lensa zoom bervariasi seperti 28-80mm, 35-70, 80-200mm, 70-300mm.
Lensa Zoom 70-300mm f/3.5-f/5.6.
Tripod
v Tripod
atau bisa disebut juga kaki tiga, adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menahan getaran pada kamera.
v Fotopun
akan tetap tajam dan indah walau menggunakan speed yang lambat.
v Selain
tripod Monopod memiliki fungsi yang hampir sama dengan tripod, namun hanya
memiliki satu kaki jadi kita masih harus tetap memegangnya.
v Monopod hanya menghindari
getaran secara vertikal.
v Filter
dipasang di bagian depan lensa, dibuat dari kaca bermutu tinggi.
v Dalam
dunia fotografi filter ada berbagai macam jenisnya, mulai dari yang hanya
berfungsi memperindah gambar, sampai dengan yang dapat memberikan efek-efek
khusus pada foto.
Contoh Filter:
v Polarizing: memberi efek warna langit menjadi lebih pekat dan warna
permukaan air menjadi lebih bening.
v Diffusion atau disebut juga Soft Focus memberikan efek yang lembut
pada foto, filter ini biasa digunakan pada saat pengambilan closeup.
Blitz
v Flash, Lampu Kilat atau orang
biasanya menyebutnya Blitz, adalah sebuah alat yang dapat memberikan
cahaya buatan.
v Digunakan pada saat memotret
pada kondisi kurang cahaya, seperti di dalam ruangan, ditempat yang gelap,
malam hari.
v Blitz
dapat juga digunakan pada tempat tempat yang terang dengan tujuan tertentu.
Menggunakan Kamera
Peralatan yang digunakan:
v Kamera Nikon D80.
v Lensa Zoom.
v Baterai Kamera.
Secure Digital (SD) Card.
Prosedur Praktikum:
v Memasang Lensa zoom.
v Memasang Baterai.
v Memasang SD Card.
v Dasar Operasi Kamera.
ILMU PHOTOGRAPHY
J Mengatur intensitas cahaya dengan
merubah :
1. kombinasi ISO / ASA (ISO Speed)
2. Diafragma (Aperture)
3. Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi
antara ISO,
Diafragma & Speed selanjutnya
disebut sebagai
Eksposur (Exposure)
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO
Sejarah Penemuan Fotografi
v Pada abad ke-5 seorang pria
bernama Mo Ti
v Pada abad ke-10, Ibn Al Haitam
v Pada abd ke-15, Leonardo da
Vinci
v (1727)
Heinrich Schulze meneliti mengenai cahaya
v (1802) Thomas Wedgwood
menemukan juga hal serupa
v 1826 Joseph Nicephore Niepce
menemukan warna hitam permanen
v Louis Daguerre, melanjutkan
percobaan Joseph Nicephore
v Perjuangan Louis Daguerre
menghasilkan sebuah foto pertama dalam sejarah manusia.
PERBEDAAN DAN PRINSIP
v Perbedaan antara kamera analog
dan digital hanya berbeda pada media perekam dan beberapa instrumen lainnya
v Prinsip pemotretan pada dasarnya
adalah pencahayaan, pemahaman tentang kepekaan akan cahaya, dan komposisi
cahaya
Sejarah Penemuan Fotografi
Pada abad ke-15, Leonardo
memanfaatkan fenomena alam yaitu :
CAMERA
OBSCURA
Camera = kamar
Obscura = gelap
berupa
sebuah kamar gelap dengan satu dindingnya ada sebuah lubang
Perkembangan Camera
Perkembangannya camera di berbagai
bidang yaitu
v Sinematografi
v Pendidikan
v Kedokteran
v dan bahkan sampai pada bidang
sistem pertahanan dan keamanan
Jenis-jenis Camera
v Sebagian jenis camera yaitu
v Pocket/compact
v Rangefinder
v Viewfinder
Prinsip
Prinsip fotografi adalah memokuskan
cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap
cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat
akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa).
Jenis-Jenis Film
Sedangkan berdasarkan jenisnya,film
dibagi menjadi lima macam, yaitu:
*Film negatif hitam-putih
*Film negatif warna
*Film positif warna (reversal / color slide)
*Film x-ray
*Film instan
*Film negatif hitam-putih
*Film negatif warna
*Film positif warna (reversal / color slide)
*Film x-ray
*Film instan
Macam-Macam Kepekaan Terhadap Cahaya
Berdasarkan tingkat kepekaannya terhadap
cahaya, film terbagi dalam empat macam, yaitu:
*Film dengan tingkat kepekaan lamban
*Film dengan tingkat kepekaan sedang
*Film dengan tingkat kepekaan tinggi
*Film dengan tingkat kepekaan sangat tinggi
*Film dengan tingkat kepekaan sedang
*Film dengan tingkat kepekaan tinggi
*Film dengan tingkat kepekaan sangat tinggi
Jenis-Jenis Kamera
- Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang
awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.
- Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas
mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing
(karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.
- SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa
tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya
mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut
juga kamera sistem.
- TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa
ganda. Biasanya menggunakan format medium.
- Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium. Kamera
manual dan kamera otomatis.
- Consumer. Kamera saku,
murah, mudah pemakaiannya.
Lensa tak dapat diganti.
Sebagian besar hanya punya mode
full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri
A, memiliki mode manual.
- Prosumer. Kamera SLR-like,
harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.
- DSLR. Digital SLR.
Lensa, mata dari kamera, secara
umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties
penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum
- Kamera digital. Menggunakan
sensor digital sebagai pengganti film.
CONTOH JENIS KAMERA
KAMERA OBSUCURA
tahun :
1680
Fungsi :
Kamera refleks pertama baru berfungsi untuk menggambar.
KAMERA MAMMOTH
Tahun : 1900
Ukuran : 1.400 Pon
Berat Lensa : 500 Pon
KAMERA SINGLE LENS REFLEX (SLR)
Booming tahun : 1950-2010
Keunggulan : dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti
hasil fotonya.
Tips-Tips dasar dalam
Fotografi
1.
Maksimalkan Depth of Field (DoF)
2. Gunakan tripod dan cable release
3. Carilah Focal point atau titik
focus
4. Carilah Foreground (FG)
6. Carilah Garis/ Lines/ Pattern
7. Capture moment & movement
8. Bekerja sama dengan alam atau
cuaca
9. Golden Hours & Blue hours
Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Sebuah pendekatan konsep normal dari
sebuah landscape photography adalah "tajam dari ujung kaki sampai ke ujung
horizon".
. Gunakan tripod dan cable release
Akibat dari semakin lebarnya DOF yang
berakibat semakin lamanya exposure, dibutuhkan tripod untuk long exposure untuk
menjamin agar foto yang dihasilkan tajam. Cable release juga akan sangat
membantu. Jika kamera memiliki fasilitas untuk mirror-lock up, maka fasilitas
itu bisa juga digunakan untuk menghindari micro-shake akibat dari hentakkan
mirror saat awal.
Carilah Focal point atau titik focus
Titik focus disini bukanlah titik dimana focus dari kamera diletakkan, tapi lebih merupakan titik dimana mata akan pertama kali tertuju (eye-contact) saat melihat,titik focus atau lebih sering secara salah kaprah disebut POI (Point of Interest).
•
Focal point pada contoh foto dibawah adalah pada
orang berperahu disisi kiri
•
Focal point adalah pada matahari danpantulannya di sawah.
Focal point adalah petani dan kerbaunya.
Foreground bisa menjadi focal point
bahkan menjadi POI (Point of Interest) dalam foto landscape anda.
Oleh sebab itu carilah sebuah FG yang kuat. Kadang sebuah FG yang baik menentukan "sukses" tidaknya sebuah foto landscape, terlepas dari bagaimanapun dasyatnya langit saat itu.
Sebuah object atau pattern di FG bisa membuat "sense of scale" dari foto landscape kita.
Oleh sebab itu carilah sebuah FG yang kuat. Kadang sebuah FG yang baik menentukan "sukses" tidaknya sebuah foto landscape, terlepas dari bagaimanapun dasyatnya langit saat itu.
Sebuah object atau pattern di FG bisa membuat "sense of scale" dari foto landscape kita.
Contoh Garis/ Lines/ Pattern
Hanya dengan seringnya melakukan hunting atau photo trip, kita akan terbiasa melihat lines?shape dan pattern yang terkadang tersamarkan atau berbaur dengan alam atau lingkungannya. Angle dan komposisi dapat memperkuat sebuah leading lines atau shape yang ada.
Foto kiri : lines
Foto kanan : pattern
Foto kanan : pattern
Sebuah garis atau pattern bisa membuat
/menjadi focal yang akan menggiring mata untuk lebih jauh mengexplore foto
landscape anda. Kadang leading lines atau pattern tersebut bahkan bisa menjadi
POI dari foto tersebut.
Garis atau pattern bisa berupa
apa saja, deretan pohon, bayangan, garis jalan,tangga, tepi danau/laut,dst.
7. Capture moment & movement
Foto landscape tidak harus mengambarkan
sebuah pemandangan luas, tapi sebuah isolasi detail, baik object yang statis
maupun yg secara dinamis bergerak, bisa menjadi sebuah subject dari sebuah foto
landscape.
8. Bekerja sama dengan alam atau cuaca
Sebuah scene dapat dengan cepat sekali
berubah. Oleh sebab itu menentukan kapan saat terbaik untuk memotret adalah
sangat penting.
Selain kesabaran dalam "menunggu" moment, kesiapan dalam setting peralatan dan kejelian dalam mencari object dan Focal Point seperti awan, ROL (ray of light), pelangi, kabut, dll.
Selain kesabaran dalam "menunggu" moment, kesiapan dalam setting peralatan dan kejelian dalam mencari object dan Focal Point seperti awan, ROL (ray of light), pelangi, kabut, dll.
9. Golden Hours & Blue hours
Golden hours adalah saat, biasanya 1-2
jam sebelum matahari terbenam (sunset) hingga 30 menit sebelum matahari
terbenam, dan 1-3 jam sejak matahari terbit, dimana "golden light"
atau sinar matahari akan membuat warna keemasaan pada object.
Selain itu, saat golden hours juga akan membuat bayangan pada object, baik itu pohon, atau orang menjadi panjang dan bisa menjadi leading lines.
VIDEO TUTORIAL PENGGUNAAN KAMERA DIGITAL
Selain itu, saat golden hours juga akan membuat bayangan pada object, baik itu pohon, atau orang menjadi panjang dan bisa menjadi leading lines.
VIDEO TUTORIAL PENGGUNAAN KAMERA DIGITAL
B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar